Home / Daerah / Mamuju

Sabtu, 23 Maret 2024 - 06:16 WIB

Terbaik Ketiga se Indonesia, Penurunan Stunting di Sulbar Tidak Terlepas dari Peran Berbagai Pihak

Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar.

Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar.

Mamuju, ide-ta.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sukses menurunkan angka stunting. Sesuai data yang dikeluarkan pemerintah pusat menunjukkan ada 15 provinsi di Indonesia yang prevalensi stuntingnya meningkat dan 19 provinsi berkontribusi menekan angka Stunting, termasuk Sulbar.

Sulbar sendiri, tercatat dari angka 35.0 persen di tahun 2022 menjadi 30.03 persen pada tahun 2023 atau turun 4,7 persen. Turunnya angka Stunting tersebut tidak terlepas dari peran berbagai pihak, termasuk Kepolisian Daerah (Polda) dan Bhayangkari Polda Sulawesi Barat.

Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar sejak pertama kali menjabat, langsung meluncurkan aplikasi Si Centing Siamasei yang merupakan aplikasi pertama di Indonesia, sebuah sistem aplikasi digital untuk mendeteksi titik-titik stunting dan menghubungkannya dengan Rumah Sakit Bhayangkara Sulawesi Barat.

Aplikasi tersebut memudahkan akses masyarakat dengan bantuan kesehatan, khususnya rumah sakit milik Polri.

“Aplikasi Si Centing Siamase ini merupakan salah satu upaya Polda Sulbar dalam ikut serta menurunkan angka stunting di wilayah ini,” kata Adang Ginanjar, Sabtu (23/03/2024).

Kapolda mengatakan, Aplikasi Si Centing Siamasei pada dasarnya dapat memberikan petunjuk yang jelas bagi ibu-ibu dan keluarga tentang status bayinya dan tindakan apa yang bisa dilakukan.

Baca Juga  Terjadi Longsor di Mamasa, Kapolda Sulbar Apresiasi Personel yang Tanggap Bencana

“Ibu-ibu yang anaknya terindikasi stunting akan dibimbing untuk mengikuti program hospital parenting stunting. Kemudian rumah sakit akan memberikan pelayanan holistik secara keseluruhan mulai dari pemeriksaan kesehatan, pengobatan, terapi, pemberian makanan tambahan bahkan pemberian santunan bagi keluarganya jika dirasa perlu,” ucap Kapolda.

Kapolda Sulbar juga di setiap kunjungan kerjanya, selalu menekankan tentang upaya penanganan stunting mulai tingkat Polda dan Polres jajaran untuk kerjasama antara kepolisian dengan pemerintah daerah, termasuk Gubernur, Bupati, dan Dandim, dalam melaksanakan program penurunan angka stunting.

“Stunting di Sulbar cukup tinggi dan dengan kita bersama-sama bersinergi baik forkopimda provinsi dan daerah masalah stunting bisa kita tekan,” tutur Kapolda.

Menurut Kapolda, langkah untuk mengurangi angka stunting di wilayah Sulawesi Barat yang efektif harus dengan keroyokan atau melalui kerja sama semua unsur stakeholder yang ada, dan meningkatkan pemberian gizi pada anak-anak yang terkena stunting.

“Polda Sulbar sendiri lewat para bhabinkamtibmas di latih sebagai tenaga bantuan medis untuk membantu tenaga medis yang jumlahnya terbatas,” ungkap Kapolda.

Bukan hanya Polda, lewat Pengurus Daerah (PD) Bhayangkari Sulbar sendiri juga fokus pada pangan olahan kebutuhan medis untuk menekan angka stunting

Baca Juga  Ditnarkoba Polda Sulbar kembali Menangkap Komplotan Pengedar Narkoba

Ketua Bhayangkari Polda Sulbar Miranti Adang bersama jajaran Bhayangkari terus melancarkan inovasi kreatif untuk menekan angka stunting melalui upaya penekanan pada intervensi spesifik. Dimana salah satu upaya atau inovasi yang dilakukan adalah memaksimalkan pangan olahan kebutuhan medis

Sebagaimana diketahui, kata Miranti Adang stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan.

“Cirinya bisa kita lihat pada kondisi fisik anak dimana panjang atau tinggi badan menurut umurnya lebih rendah dari standar nasional ditambah lagi tingkat kecerdasan anak tidak maksimal,” ujar Miranti Adang.

Lanjut dikatakan, untuk mengejar ketertinggalan pertumbuhan pada anak yang gagal tumbuh di Sulbar, pemberian pangan olahan kebutuhan medis khusus akan menjadi prioritas kami sebagai sala satu solusi yang efektif untuk penanganan stunting.

“PD Bhayangkari terus memaksimalkan pemberdayaan pemberian pangan olahan untuk kebutuhan karena tanpa pangan olahan untuk kebutuhan medis khusus mustahil 1000 hari anak dapat diselamatkan dari bencana stunting,” jelas Istri Kapolda Sulbar Miranti Adang.

(*)

90 Dibaca

Share :

Baca Juga

Daerah

Soft Launching Gedung Kantor Gubernur Sulbar, Prof Zudan harap Kinerja Pemprov Meningkat

Daerah

Menyikapi Catatan BPK RI Terkait LKPD 2023, Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan Berharap OPD Memperhatikan Betul

Advertorial

Diskoperindag Sulbar Koordinasi Pembentukan Toko Oleh-Oleh di Terminal Simbuang

Advertorial

Kabag TU Kemenag Sulbar Tekankan Pentingnya Memahami Tugas dan Fungsi Organisasi

Daerah

Antusias Masyarakat Ikuti Peringatan Isra Mikraj di Mapolda Sulbar, Kalahkan Cuaca Buruk

Advertorial

Dampingi Kunker Komisi I DPRD Sulbar ke Polman, Mustari Mula: Ada Tiga hal yang Dikordinasikan

Daerah

Safari Ramadan Polresta Mamuju, Kapolda Sulbar Ajak Jaga Kamtibmas Jelang Hari Raya Idul Fitri

Advertorial

Kemenparekraf Siap Dukung Festival Sandeq Pemprov Sulbar