Polman, ide-ta.com – Seorang warga di Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) inisial “S” (60) meninggal dunia akibat tertimpa pohon kelapa, Jumat (23/02/24).
KBO Satreskrim Polres Polman Ipda Irfan menerangkan, sesuai hasil penyelidikan sementara korban tewas murni karena musibah kecelakaan kerja. Dan tidak ditemukan dugaan kelalaian kerja saat pohon ditebang, hingga menimpa korban.
“Pihak keluarga korban juga menerima peristiwa naas ini sebagai musibah dan tidak keberatan. Apalagi menurut saksi yang kita periksa korban sempat diteriaki untuk menghindar,” ungkapnya.
Menurut Ipda Irfan pihaknya sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan menemukan sejumlah bercak darah pada pohon, dan mendapati mesin pemotong. Serta pihaknya juga telah meminta keterangan para pekerja untuk melihat adanya kelalaian kerja dalam peristiwa tersebut.
Kemudian Personil Polres Polman juga mendatangi rumah korban di Desa Tonyaman, Kecamatan Binuang.
“Tadi kita sudah berkunjung ke TKP, dan rumah korban, untuk meminta keterangan,” terangnya.
Kasat Reskrim Polres Polman AKP Reza Pranata melalui KBO Sat Reskrim menyebut pengakuan dari para saksi dilokasi kejadian, korban juga mengalami pendengaran yang kurang baik, sehingga tidak mendengar teriakan para pekerja yang menyuruhnya pergi menepi dari tempatnya berdiri.
Korban juga, kata Irfan tidak menyadari pohon kelapa itu tumbang ke arah dia berdiri.
“Pihak keluarga korban juga tidak keberatan, dan saling mengenal satu dan lainnya”.
Dijelaskan, sebelumnya “S” duduk disebuah rumah kebun, lalu ia berjalan menuju pohon kelapa yang hendak tumbang.
Pekerja pun meneriakinya agar menjauh dari lokasi tempatnya berjalan, Korban tidak mendengar teriakan itu lantaran diduga pendengarannya kurang baik, Ia pun tertimpa pohon kelapa, mendapatkan luka bagian kepala yang hancur.
“Iya kurang baik pendengarannya, kadang dia tiba-tiba tidak mendengar, kadang juga mendengar,” terang salah satu anak korban bernama Isa Mukkarama (22).
Korban saat ini berada di rumah duka, rencananya akan dikebumikan sore nanti.
Ia meniggalkan empat orang anak, dan istrinya. Ia mengatakan ayahnya berangkat dari rumah pada pagi hari tadi ke lokasi tempat kejadian.
“Mau pembukaan lahan, dia bekerja mengawasi pembangunan perumahan BTN Dimanding ” ungkapnya.
(*)