Mamuju, ide-ta.com – Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan VI tahun 2024 Sulawesi Barat (Sulbar) secara resmi ditutup. Kegiatan ditutup oleh Kepala UPTD-BLK Sulbar, Andi Farid Kusno, Jumat 12 Juli 2024.
Dalam sambutannya, Kepala UPTD-BLK Sulbar Andi Farid Kusno mengatakan dengan ditutupnya kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi Angkatan VI tahun 2024 diharapkan dapat menghasilkan calon tenaga kerja mandiri sesuai keterampilan yang dimiliki.
“Pelatihan ini tidak hanya mencakup peningkatan keterampilan secara teknis tapi juga diberikan pelatihan tentang Soft Skill agar mereka dapat bersaing di dunia usaha dan Industri yang semakin kompetitif saat ini,” sebutnya.
Menurut Andi Farid Kusno, UPTD-BLK Sulbar merupakan wadah untuk mendapatkan keterampilan secara gratis bagi calon tenaga kerja, oleh karena itu ia berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyesuaikan program pelatihan yang ada sesuai dengan kebutuhan dunia industri agar para peserta lebih siap menghadapi tantangan dan persaingan di bursa kerja.
Selain itu, BLK Sulbar akan memberikan sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memudahkan para alumni mendapatkan pekerjaan, demikian juga halnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki selama mengikuti pelatihan akan menjadi bekal untuk memulai usaha mandiri dan menciptakan peluang kerja.
Sebelumnya, Kepala Disnaker Sulbar Andi Farid Amri, mengatakan pelatihan berbasis kompetensi yang digelar untuk mendorong peningkatan keterampilan bagi para pencari kerja.
“Kami berkomitmen melalui Kementerian Tenaga Kerja, untuk memberikan bekal ketrampilan kepada masyarakat, sehingga dapat menjadi enterpreneur dan pengusaha secara mandiri,” kata Farid.
Menurut Farid, lulusan dari pelatihan yang telah digelar, beberapa diantaranya telah merambah masuk di berbagai perusahaan karena keterampilan dan kesiapan kerjanya.
“Alumni kami sudah ada sampai ke Jepang, dengan keterampilan pengelasan yang dimiliki, juga ada yang telah bekerja di perusahaan yang ada di Morowali,”kata Farid.
Tidak hanya itu, pihaknya juga telah membangun kerjasama dengan perbankan agar setalah dilakukan pelatihan peserta dapat membuka usaha melalui kredit usaha rakyat yang ada.
“Karena dengan adanya sertitifikasi kompetensi ini, pihak bank tidak ragu lagi dalam memberikan bantuan,“;ucapnya.
Farid mengatakan, BLK dengan konsep Pelatihan Berbasis Kompetensi diyakini mampu menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan industri.
(Adv)