Mamuju, ide-ta.com – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) intervensi masalah 4+1 Sulbar (Stunting, perkawinan anak, kemiskinan ekstrem, anak putus sekolah dan Inflasi) melalui program padat karya.
Kepala Bidang (Kabid) Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja (P2TK) Disnaker Sulbar, Sandy menjelaskan program padat karya yang akan dilaksanakan di 123 titik se Sulbar, akan menyerap tenaga kerja sebanyak 30 persen dari kalangan masyarakat miskin. Terutama masyarakat miskin ekstrem.
“Data (tenaga kerja red) yang akan kita pakai dari Bapedda langsung,” ungkap Sandy saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (05/03/24).
Sebelum itu, Sandy mengatakan terlebih dahulu akan dilaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) untung petugas lapangan. Petugas tersebut akan menjadi motor penggerak pelaksanaan padat karya dilapangan.
“Jadi Bimtek nanti kita satukan di Mamuju Tengah. Ada sekitar 120 lebih petugas yang mengikuti Bimtek,” imbuhnya.
Menurut Sandy, angka 30 persen dari masyarakat miskin yang akan diserap dalam pelaksanaan padat karya masih bisa bertambah, tergantung hasil Bimtek nanti.
“Kita lihat nanti pada saat Bimtek, apakah kita tambah yang 30 persen itu,” pungkasnya.
Dijelaskan tujuan dari program padat karya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan tenaga kerja setempat.
(Irwan)